Setelah membaca fourfourtwo tadi malam tentang rencana regulasi pembatasan pemain asing di ISL, saya tergugah untuk mencermati dan memberikan masukan (sekedar mengingatkan). Semoga bermanfaat untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Untuk menjaga mutu kompetisi, tapi juga tidak "mengganggu" peluang pemain lokal Indonesia untuk berkembang. Saran saya pemain asing di ISL cukup 3 saja di setiap tim, selain berfungsi menaikan mutu kompetisi juga berfungsi sebagai "agen" transfer kemampuan kepada pemain lokal Indonesia.
Tapi hal yang paling penting, adalah bagaimana kita mampu memproduksi pemain "berkualitas dunia" dari dalam negeri. Mengingat aspek "supporting" yang menjadi syarat verifikasi klub ISL sampai hari ini hanya berjalan ala kadarnya. Mereka tidak betul-betul memiliki akademi, yang berfungsi sebagai "mesin produksi" pemain-pemain berkualitas. Mestinya PSSI betul-betul menjadikan hal tersebut sebagai persaratan yang "harus" dilaksanakan oleh klub-klub peserta ISL.
Miris menghadapi kenyataan produksi pemain di Indonesia yang sampai hari ini belum mampu menopan kebutuhan pemain bagi tim nasional yang "berdaya saing dunia".
Ayo PSSI!!! SEMANGAT INDONESIA!!!
Rabu, 23 Juli 2014
Minggu, 06 Juli 2014
Not Vacation
Hari ini Minggu, Tanggal 6 juli 2014 di Rusunawa Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Tak terasa sudah 54 hari, sejak tanggal 13 Mei 2014 saya berada di kota ini. Masa "Pra-Musim" dijalani dengan berbagai macam warnanya, sebagaimana yang banyak terjadi (tidak semua) di klub-klub di seluruh Indonesia. Proses seleksi pemain yang awalnya hanya akan dilakukan dalam waktu dua minggu, terpaksa "molor".
Keputusan "Big Bos" yang hanya mengijinkan merekrut lima pemain dari luar daerah, dan mengakomodasi sebanyak-banyaknya potensi pemain asli Kabupaten Pekalongan menjadi sebuah "Spirit" hebat pembinaan pemain sekaligus "potensi kritik" bagi para pengamat, sebagian teman dekat, banyak masyarakat yang menginginkan PERSEKAP sebagai klub kebanggaan Kabupaten Pekalongan memiliki sekuad bermaterikan pemain "jadi" dan mampu mengangkat performa tim secara "indah" dan menyenangkan ketika bertanding dan ditonton.
Mencari pemain potensial asli daerah ini, yang harus bisa "di-upgrade" dalam waktu 2 bulan untuk siap masuk di dalam persaingan kompetisi "Liga Nusantara 2014" ternyata tidak mudah. Inilah kenyataan dan tantangan! Tapi saya Alhamdulillah yakin bahwa "Setiap manusia bersyukur maka ALLAH akan menambahkan riskiNYA". Sehingga ketika bayak orang khawatir terhadap materi di tim ini, saya malah yakin tim ini mampu bersaing di kompetisi pada bulan Agustus tahun ini (1 bulan lagi). Kenapa tidak?? Orang saya bersyukur kepada ALLAH kok, saya yakin nikmat saya pasti akan dilimpahkanNYA... Aamiin Ya Rabbal'alamiin. Lagipula persiapan penuh semangat telah dijalani di latihan pra-musim, lalu mau takut sama tim mana???? Insya ALLAH kita siap, kita hebat!!!
Semoga semangat yang membara dari para pemain dan staf kepelatihan untuk berprestasi bersama PERSEKAP dapat menggugah manajemen tim untuk lebih semangat lagi (juga untuk berprestasi).
Tak terasa sudah 54 hari, sejak tanggal 13 Mei 2014 saya berada di kota ini. Masa "Pra-Musim" dijalani dengan berbagai macam warnanya, sebagaimana yang banyak terjadi (tidak semua) di klub-klub di seluruh Indonesia. Proses seleksi pemain yang awalnya hanya akan dilakukan dalam waktu dua minggu, terpaksa "molor".
Keputusan "Big Bos" yang hanya mengijinkan merekrut lima pemain dari luar daerah, dan mengakomodasi sebanyak-banyaknya potensi pemain asli Kabupaten Pekalongan menjadi sebuah "Spirit" hebat pembinaan pemain sekaligus "potensi kritik" bagi para pengamat, sebagian teman dekat, banyak masyarakat yang menginginkan PERSEKAP sebagai klub kebanggaan Kabupaten Pekalongan memiliki sekuad bermaterikan pemain "jadi" dan mampu mengangkat performa tim secara "indah" dan menyenangkan ketika bertanding dan ditonton.
Mencari pemain potensial asli daerah ini, yang harus bisa "di-upgrade" dalam waktu 2 bulan untuk siap masuk di dalam persaingan kompetisi "Liga Nusantara 2014" ternyata tidak mudah. Inilah kenyataan dan tantangan! Tapi saya Alhamdulillah yakin bahwa "Setiap manusia bersyukur maka ALLAH akan menambahkan riskiNYA". Sehingga ketika bayak orang khawatir terhadap materi di tim ini, saya malah yakin tim ini mampu bersaing di kompetisi pada bulan Agustus tahun ini (1 bulan lagi). Kenapa tidak?? Orang saya bersyukur kepada ALLAH kok, saya yakin nikmat saya pasti akan dilimpahkanNYA... Aamiin Ya Rabbal'alamiin. Lagipula persiapan penuh semangat telah dijalani di latihan pra-musim, lalu mau takut sama tim mana???? Insya ALLAH kita siap, kita hebat!!!
Semoga semangat yang membara dari para pemain dan staf kepelatihan untuk berprestasi bersama PERSEKAP dapat menggugah manajemen tim untuk lebih semangat lagi (juga untuk berprestasi).
Langganan:
Postingan (Atom)